Membakar Emosi


Banda Aceh : Segala persiapan untuk bakar-bakar dimalam itu, tiga puluh ekor ikan tonggkol ditambah satu ekor ayam potong dan berbagai bumbu masakan sudah dipersiapkan semenjak siang tadi, malam itu semua siswa ( I ) Sekolah Antikorupsi Aceh berkumpul di kantor gerak dalam rangka mengikat silaturrahmi serta makan bersama dimalam itu.

Tentu bakar ikan menjadi menu utama, cerminan yang sederhana, setelah sekian bulan siswa anggkatan ketiga sekolah antikorupsi aceh, menjalankan proses belajar bersama, namun belum pernah melakukan hajatan seperti ini, walau pada setiap jum at malam ada kegiatan diskusi rutin antikorupsi warung kopi.

Acara itu semula berjalan diatas rencana, saya sendiri dipercayakan oleh kawan-kawan mejadi penanggung jawab dalam kegiatan ini, saya merasa senang dan bangga dengan reaktif kawan-kawan saling megambil peran dalam menyiapkan segala persiapan sampai pada akhir puncak makan-makan bersama.

Kebersamaan itu, betul-betul mencerminkan keakraban, kekompakan yang terlah dibangun sejak lama, sepanjang kami belajar disekolah antikorupsi, tentunya kebersamaan ini tidak luntur seiring berakhirnya sekolah, namun kebersamaan itu berlalu seiring lajunya malam, tiba-tiba tampa, mendung, tampa hujan, setelah prosesi makan-makan usai suasana berubah menjadi tegang.

Esensi emosi saya benar- benar sedang di uji, benar-benar naik drastis dimalam itu, aku tidak tahu semu kawan-kawan yang ku kenal ramah selama ini, mereka menyalahi saya tampa didukung dengan alasan yang kuat, aku terus membela diri, yang ku tahu tidak ada satupun dari mereka yang berpihak kepada saya.

Dan akupun tidak pernah menyangka, semua yang dilakukan mereka hanya kepuraan, kemudian baru aku mengerti, Suasana yang menengangkan itu ternyata ada hubungannya dengan beberapa hari yang lalu yaitu bertepatan dengan tanggal 20 maret. Tanggal kelahiran ku.

Kalian memang kawan-kawan yang jujur dalam hal lain, tapi begitu pandai dalam ber acting, secara spontan tampa ada scenario yang terencana. Rupanya mereka segaja memancing, sedikit membuat keruh suasana dimalam itu, hanya untuk membuat kejutan pada saat ulang tahun ku.

Ketika emosi saya sudah tidak terkendali “ Kata selamat ulang tahun ’’ pun keluar dari seorang teman dengan disambut bahak tawa semua rekan-rekan yang lain, dan saya masih bingung dengan semua itu, ini benar-benar kejadian yang konyol yang pernah kualami selama hidup. Jujur sebenarnya aku tidak suka dengan hal berlebihan dan evoria dalam merayaka hadiah tuhan ini, Karena bukan umur panjang yang patut kita nikmati melainkan bagaimana memamfaatkan setiap hembus nafas ini menjadi tasbih kepada allah subhanahuwataala. Terimakasih teman atas segala doanya, semoga kembersamaan ini terus terpelihara. Banda Aceh Sabtu 23 Maret 2013

Komentar

Postingan Populer