Zikrullah


Malam telah melewati senja, hawa dingin kian menusuk kulit para jamaah mesjid paling bersejarah itu, meski awan kian hitam menyelimuti lagit- langit Kota Banda Aceh pada saat itu, namun keelokan  masih tampak indah dihiasi kelap - kelip lampu penerang kota.

Dibawah rerintik hujan dimalam yang kelam, orang – orang berpakaian putih terus berdatangan mengisi saf – saf terdepan, laki, perempuan, dan juga bocah inggusan pakaian mereka seragam. dalam waktu singkat, para jamaah yang berpakaian serba putih itu membuat barisan, rapi berjejer, kepala mereka merunduk takkala pimpina zikrullah itu menyeru asma Allah.

“ Jika kalian mencitai sesuatu maka sering – seringlah menyebut – nyebut namanya itu, maka ia akan selalu dekat dengan kita” terang sang ustad, begitu juga dengan allah, sering – seringlah berzikir, kapan saja dan dimana saja niscaya allam akan selalu hadir  bersama kita, jelas Tgk Samunzir.

Diawali dengan bacaan basmallah kemudian Tgk Samunzir Husein melanjutkan dengan surah Alfatihah, bertanda acara sudah dimulai, secara berlahan sang ustad menggiring para jamaah untuk bersama - sama beristirkfah kepada allah swt.

Selang beberapa menit keheningan berubah menajadi gaduh, perubahan itu naik menjadi seratus derajat, suara gaduh nan riuh bersahutan kemudian mengalun menjadi satu dalam toa penegeras suara kepuncak – puncak menara mesjid baiturrahman yang terpasang disegala arah penjuru mata angin.

Astarfirullah, lafas itu terus merekah berseru kepada allah sebagai wujud pehambaan diri kepada allah subhanahuwataala, sang pencipta alam semesta, pekitan itu semakin besar tak ubahnya seperti tema yang telah tertera dipinggir jalan yaitu “ Zikir Akbar ” acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati maulid nabi dan milad Himpunan Mahasiswa Islam  ( HMI ). Ke 66.


Organisasi yang dicetus oleh Lafran Pene itu, kini telah memasuki usianya ke 66 tahun, Bukan lagi usia yang muda  bagi sebuah organisasi kemahasiswaan yang telah berdiri pada tahun 1947, lebih kurang dua tahun setelah indoneia merdeka, bila dibandingkan dengan manusia tentu sudah memasuki masa – masa senja.


Acara yang dimulai  sesudah sholat isya atau pukul 20. 30 itu kian meriah ketika hujan semakin deras menyiram basah rerumput taman dipekarangan mesjid baiturrahman membuat para jamaahpun semakin basah disiram derai air mata, tetesan air mata yang akan membersihkan jiwa dari noda dosa.

Kondisi Alam Kota Banda Aceh pada malam itu mendung dan hujan menjadi padu dengan judul yang diramu penitia dalam zikir akbar itu “Peugleh Hatee Peleupi Jiwa Tabangun Naggroe Tamensyedara ” begitulah yang tertera disalah satu spanduk bergantungan dipintu gerbang mesjid raya.

Ramuan zikir dan doa itu dilaksanakan tepatnya malam rabu atau selasa malam pada tanggal 05 februari 2013 dengan pengharapan allah memberi pentunjuk jalan yang lurus bagi keberlangsungan pemerintahan aceh kedepan kearah yang lebih baik dan juga bagi wadah Hmi itu sendiri.

Dalam acara itu saudara Aiyub Bustamam selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Islam
( HMI ) Cabang Banda Aceh berpesan, melalui zikir akbar ini semoga allah memberi kita rahmat dan karunia yang besar untuk para pemimpin – pemimpin aceh kedepan, dan agar senantiasa menjaga dan memelihara perdamaian yang telah ada.

Ajakan itu diserunya pada saat penyampaian kata sambutan, disela – sela itu pula beliu mengajak seluruh masyarakat aceh agar bersama – sama membangun aceh tentu dengan hati yang bersih pikiran yang  jernih dan dingin serta  menjalin ikatan kekeluargaan tampa ada rasa dendam. [ ]


Komentar

Postingan Populer