“ Berharap Restu dan Halal Nya”



Sungguh lidah ku masih dapat merasakan perbedaan antara asin dan tawarnya suatu masakan, meskipun itu dalam keadaan panas membakar, namun sangat sulit bagi hati ini untuk membadakan antara rasa cinta yang hakiki ( Murni ) dan rasa cinta yang lahir daripada tipu daya syaitan.

Itulah yang sedang kualami saat sekarang, gamang penuh kebimbangan, apa kalian pernah merasakan hal itu?, hingga tidak mampu untuk mengutarakan rasa itu, bahkan untuk berkatapum sulit, Mungkin bagi sebagian kalian tidak sebegitu sulit untuk perkara ini, jika kalian memiliki perasaan itu  pasti kalian tidak akan memeramnya bukan, hingga menyiksa diri kalian sendiri.

Taukah kalian….! jika aku sebenarnya juga mengiginkan hal seperti itu, namun apalah nak dikata kita memiliki kelebihan, dan pemikiran yang berbeda  dari masing – masing kita, lhah…. Kekurangan ku  yaitu masih sulit mengutarakan perasaan itu, dikarenakan ia sangat dekat dengan ku, bukan maksud ku dekat dalam artian telah menjalin hubungan asmara, maksudnya ia adalah “ teman dekat”, yang selama ini tempat kami berbagi cerita.

Jika aku nekat untuk mengutarakan perasaan itu, kemudian ia telah memiliki seseorang yang dicintai…yaa amphuin.. gimana coba…..? pasti persahabatan kami akan renggang, kalian taukan arti kehilangan, pada ujungnya pasti akan menyakitkan bukan…?

Lalu wajarkah jika aku menggelak, kemudian untuk tidak menggungkapkan menyimpan dalam – dalam semua yang ku rasakan, sepertinya hal ini akan menjadi lebih menyakitkan jika tidak pernah memberi kesempatan kepada apa yang telah diinginkan perasaan, aku yakin kalian akan sependapat dengan ini, “ orang yang takut kecewa adalah mereka yang hidup mengecewakan perasaan”. Iakah…?

Sebenarnya bukan itu yang ingin nak kukatakan kawan, bukan itu yang menjadi persoalan, melainkan keragu – raguan yang masih saja menghantuai hingga harus mengabaikan untuk  mengurungkan niat itu, Sebab bila rasa cinta ini tidak sungguh dan berakhir pada kekecewaan

Takkala ia tau dan bertaut, pun hubungan itu terjalin, di tengah perjalanan hatiku didatangi oleh kebosanan dan beralih pada lain hati, bila itu yang terjadi, apakah pantas bagiku untuk berlaku khianat, justru itu yang sedang ku timbang memilih untuk menyimpannya dalam,  wa’ genk..!

Jika boleh memilih munkin aku akan menetapkan pilihan itu pada pertemanan, karena itulah pilihan yang tepat bagi lelaki sejati untuk mempertahankan diri agar selalu bersama mereka yang dicintainya. Karena aku tidak ingin melukai hati mereka kaum “ Hawa ’’

Bagi kalian para lelaki sejati tak perlu risau dengan tulang rusuk yang hilang, karena ia akan kembali pada masing – masing pemilik mereka,  karena itu janji tuhan…!

Komentar

  1. Tersentuh memang, kalau di analisa sedangkal lautan sedalam krueng kila.
    Sukses terus untuk karyanya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer