" Surat Cinta Untuk Ibu "
Salam sejahtera untuk mu ibu...
Ibu …! Dalam kesempatan ini Banyak hal yang ingin ku ceritakan pada mu, namun dengan kesempatan yang terbatas aku harus memilih salah satu dari yang banyak itu, yaitu tentang cara mereka untuk membuktikan cintanya pada ibu, pada saat memperingati hari ibu tepatnya pada tanggal 22 desember, diantaranya mencuci pakaian milik ibu mereka masing - masing, memberi setangkai bunga bahkan mereka ada yang membasuh kaki ibu, serta memeluk ibu mereka masing - masing sebagai ungkapan cinta kasih seorang anak kepada ibunya. tapi aku tidak dapat merangkuh mu dengan cara itu, bahkan aku tidak dapat menyisipkan alamat tujuan surat ku ini untuk mu ibu, kemana harus ku tuju sedangkan alam ku dan alam mu sudah sangat jauh berbeda, kau telah pergi mendahului kami.
Namun surat ini harus tetap kutulis untuk mu, untuk mengikis rasa rindu ku, walau tampa alamat yang ku tuju, karena aku telah merasakan manisnya cinta mu tempo dulu, pahatan kasih sayang mu masih bebekas di Qalbu, untuk itu aku akan menulis surat dalam bentuk lain dengan syair doa ku, dengan alamat lain tentu alamat itu " Cut Idi binti Teuku Banta " alamat pos yang telah ditentukan tuhan ku untuk alam yang berbeda..
Bahkan aku yakin dengan memperingati hari ibu pada tanggal 22 desember itu tidak cukup untuk membalas semua kasih sayang mu, kerena hati mu lapang dan penuh kasih, ibarat samudra yang tidak pernah menolak kehadiran anak - anak sungai sekalipun air nya kotor.
Ibu …! Dalam kesempatan ini Banyak hal yang ingin ku ceritakan pada mu, namun dengan kesempatan yang terbatas aku harus memilih salah satu dari yang banyak itu, yaitu tentang cara mereka untuk membuktikan cintanya pada ibu, pada saat memperingati hari ibu tepatnya pada tanggal 22 desember, diantaranya mencuci pakaian milik ibu mereka masing - masing, memberi setangkai bunga bahkan mereka ada yang membasuh kaki ibu, serta memeluk ibu mereka masing - masing sebagai ungkapan cinta kasih seorang anak kepada ibunya. tapi aku tidak dapat merangkuh mu dengan cara itu, bahkan aku tidak dapat menyisipkan alamat tujuan surat ku ini untuk mu ibu, kemana harus ku tuju sedangkan alam ku dan alam mu sudah sangat jauh berbeda, kau telah pergi mendahului kami.
Namun surat ini harus tetap kutulis untuk mu, untuk mengikis rasa rindu ku, walau tampa alamat yang ku tuju, karena aku telah merasakan manisnya cinta mu tempo dulu, pahatan kasih sayang mu masih bebekas di Qalbu, untuk itu aku akan menulis surat dalam bentuk lain dengan syair doa ku, dengan alamat lain tentu alamat itu " Cut Idi binti Teuku Banta " alamat pos yang telah ditentukan tuhan ku untuk alam yang berbeda..
Bahkan aku yakin dengan memperingati hari ibu pada tanggal 22 desember itu tidak cukup untuk membalas semua kasih sayang mu, kerena hati mu lapang dan penuh kasih, ibarat samudra yang tidak pernah menolak kehadiran anak - anak sungai sekalipun air nya kotor.
Namun aku
sangat merindukan kesempatan itu, walau hanya sedetik, ingin menjamah
tangan lembut mu dengan hidungku, melukis bahagia pada jiwa mu serta mengucurkan
air mata di dadamu, namun aku tidak pernah mengapai kesempatan itu, apalah daya, kita hidup dibawah rencana tuhan yang esa, engkau telah duluan di panggil tuhan
ku.
Ibu … Aku
yakin dibalik semua itu pasti ada hikmah tertentu, ialah maha perencana yang mulia kita hanya tunduk dan patuh dibawah rencanya, dan aku telah ralakan kepergian mu, ibu
kau mutiara dihatiku relung hati mu sangat indah sehingga aku tidak mampu
mengapai dalamnya kasih sayang mu, tetes air matamu menguntai sebuah asa untuk ku.
Maafkan
atas semua kesalahan ku anak mu, yang menyirat duka penyesalan, dulu mungkin aku pernah menyisakan luka mengganga membekas
mengguratkan lara keluh kesahmu, yang tidak pernah kau adu padaku, kau tegar dalam
segala pahitnya kenyataan.
Ibu tau kah engkau, dalam kesendirian, aku sering
menyanyikan lagu kasih ibu, yang pernah kau ajarkan dulu. Sebagai obat pelipur lara, untuk menghadirkan wajah
ibu menemani kesepian hatiku.
Kasih ibu,
Kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,
Tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia
Ibu... maafkan aku tidak dapat menghadirkan buga mawar itu untuk mu.....
Ibu... maafkan aku tidak dapat menghadirkan buga mawar itu untuk mu.....
Yarabb, terimalah doa ini
sebagai wujut cita ku kepada ibu…!
Robbighfir
lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Ya
Tuhan, Ampunilah, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
Ibu aku tau walau doa itu selalu ku lantunkan untuk mu, sekali pun aku tulis beribu kata
indah dengan tinta darah, sungguh tidak dapat aku membalas segala kasih mu
kepada ku…..! semoga disurga kelak nanti, kita dipertemukan kembali....!
Salam sembah sujud anak mu..
Teuku Hendra Kemala Alamsyah
Teuku Hendra Kemala Alamsyah
Komentar
Posting Komentar