“ Rindu Legam”
Entah sedang
berdendang
sayup-sayup
terdengar membawa irama gendang
Menukik dalam desau
alir angin malam
Mata menakar langit
legam, tampa bintang
Dimanakah letak
sang rembulan
Ah.. Kelam, kenapa
kau tidak sertakan rembulan
Ataukah kau sudah
sedemikian berani
Menapak dalam sunyi
tampa secercah penerang
Oh rembulan
Kenapa,? Kenapa
masih saja bersembunyi dibalik awan
Bukankah kau juga
tampak buram tampa malam
Kenapa kau biarkan
cerita rindu meruncing pada malu
Tidak,!
Tidak perlu bermalu
dalam rindu
Karena kau bukan
benalu
Tampa bintang,
tiada bulan, hanya membuat malam hambar
Bergandeng lah,
menarilah mengikuti irama gendang rindu mengebu
Agar cerita pungguk
tidak terulang
Ah.. Apalah arti
semua itu
Kita hanya dipertemukan. dalam
diam. dalam hening,
Di antara dinginnya
malam dan senyum sumbang
Ah aku tahu kita
ini pemalu
Bukan benalu.
Bagus bagus bang, saya suka puisinya
BalasHapusHa ha haaaa, odi terimasih bayak sudah berkunjung ke blog keumala cet langet..!
BalasHapus