Akhirnya aku putuskan untuk Bertahan


       
Dengan segenap sisa-sisa semangat yang masih kumiliki, ku teguhkan hati untuk tetap bertahan pada terpaan badai keraguan, dua belas juli sampai dipenghujung dua ribu tiga belas nanti aku tores janji pada jiwa dan pada mereka yang telah berharap. semua ini harus usai.

Dan aku akan menyelesaikan semua ini untuk diri dan untuk kalian semua, karena ini kewajiban moril yang harus tuntas, perjalanan ini mesti ada ujung, dan semangat itu mulai ku himpun kembali, menyelesaikan meski terlambat,  karena yakin kata terlambat itu hadir dikarenakan ada gejala sesuatu yang telah dimulai.

" Karena sudah memulai maka selesaikanlah meskipun itu terlambat" inilah tekat yang coba ku tanam kembali dalam pribadi, setelah sekian lama impian itu dibiarkan tertidur, aku bertahan untuk membangunkan sebuah impian, dengan segala resiko yang ada.
Dua hari, batas waktu yang ku miliki berjuang mendamaikan batin, inilah waktu-waktu tersulit bagi saya, meskipun kata mereka menetapkan keputusan jauh lebih mudah ketimbang bertahan pada keputusan yang telah ditentukan.

Bagi saya, hal itu memiliki kesulitan yang serupa dan memiliki kerumitan yang amat luar biasa,  karena yang demikian itu adalah konflik batin, pada sebuah iktiyar penyerahan segala urusan ini pada maha agung.
Akhirnya aku putuskan membubuhkan tanda tangan ini demi membangunkan impian itu.
mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. 
Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih buruk untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih buruk pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.

Insyaallah hari ini dan enam bulan kedepan semua sudah diselesaikan......!

Komentar

Postingan Populer